titipan

Kau hadir dalam sepiku
Titipkan jiwamu untukku
Kubertanya dalam diriku
“Akankah titipan itu tersimpan”
kujaga titipan itu sebagai belahan jiwaku
kusayangi titipan itu
karena aku mendambakannya
Aku takut,…
Takut, … takut,…
Ketika engkau kembali
Mengambil titipan itu
Wahai angin,
Bisikkan padanya titipan itu menyatu
dalam diriku
Aku tak rela melepaskannya
Aku tak ingin belahan jiwaku hilang
Kawan,
Namun ku tak berhak milikinya
Itu kepunyaan-Nya,
Hanya titipan darinya
Makassar, 01 Januari 2005

0 komentar:

Posting Komentar